Sabtu, 08 September 2012

MAPPACCI (Botting Tau Hugie)

Beberapa waktu yang lalu,,,,seminggu setelah hari raya Idul Fitri, kabar gembira bertamu di keluarga gw,,,,akhirnya sepupu gw dari keluarga ibu nikah, penantian yang lama tentunya,,,,(gaya lebay,,,hahahhaa,,,pkee kata-kata PENANTIAN),,,,hahahhaa,,,,Berdoa jugaa moga gw cepet nyusul,,,,eeehhh salaaahhh,,,berdoa buat kakak gw dluuu,,,bru deh giliran gw,,,hahahaha

Seperti halnya acara pernikahan pada umumnya, nikahan sepupu gw rameee dari hari pertama Pendre Balanca (penyerahan mahar dan segala macam kebutuhan sandang pangan sebagai simbolik, dari calon pengantin pria ke calon pengantin wanita),,,kurang lebihnya begitu,,,hehehehee,,,sampeee Hari H akad nikah dan malam resepsi,,,,selama 5 hari 5 malam,,,,kebanyang g' agan agan,,,,capeknya segunung,,,,hahahhahaha

gw sebagai orang bugis msh cetek banget pengetahuan gw tentang adat istiadat suku gw sendiri,,,jadi klo ada kekurangan maap yaaa,,,,hehhehehe,,,,

Di adat orang bugis menyebut Botting sebagai acara pernikahan,,,,Botting bukan sekedar nama atau istilah,,,tapi booting sarat makna adat istiadat suku bugis.....

Botting dalam tradisi bugis memiliki tahap yang cukup panjang dan tahapan yang banyak pula. Secara umum ada tiga tahapan. Pertama upacara pra pernikahan, di dahului oleh pemilihan jodoh, Mammanu’-manu (Penjajakan), Madduta atau massuro (meminang), Mappasiarekeng (mengukuhkan kesepakatan), Mappaisseng dan mattampa (menyebarkan undangan), Mappatettong sarapo/baruga (mendirikan bangunan), Mappasu Botting dan cemme’passili’ (merawat dan memandikan pengantin), Mappaci atau tudangmpenni.
Tahapan kedua yakni Resepsi atau biasa disebut pesta perkawinan, dan ketiga upacara pasca perkawinan. Yang masing-masing didalamnya masih memiliki tahapan-tahapan yang banyak lagi. Yang tidak sempat kami sebutkan keseluruhannya.
Mappaci artinya dalam bahasa Indonesia yakni mensucikan diri, yang berasal dari kata pacci bersih atau suci. Yang dilaksanakan oleh kedua mempelai botting dirumah masing-masing, dalam artian kedua mempelai mappaci sendiri-sendiri. Mappaci berlangsung di malam menjelang hari “H” perkawinan.
Proses mappaci harus dilakukan sesuai adat yang diturunkan, seperti yang ditulis oleh Badruzzaman, 2007. Di mulai dengan penjemputan (paddupa) mempelai dipersilahkan duduk di pelaminan. Salah satu keluaga yang ditunjuk mengucapakan ungkapan;
“Patarakkai mai belo tudangeng
Naripatudang siapi siata
Taue silelel uttu patudangeng
Padatuddan mappacci sileo-leo
Riwenni tudampenni kuaritu
Paccingi siae datu belo tudangeng
Ripatajang mai bottingnge
Naripaterru cokkong di lamming lakko ulaweng”
Artinya: Calon mempelai dipersilahkan menuju pelaminan. Pelaminan di sisi para pendamping. Duduk saling berdekatan satu sama lain. Mereka susuk bersuak ria di malam tudampenni. Mappaci pada sang raja/ratu mempelai nan rupawan. Tuntun dan bimbinglah sang raja/ratu menuju pelaminan yang bertahtakan emas.
Si mempelai di persilahkan duduk di pelaminan. Lalu didepannya diberi satu buah bantal sebagai simbol mappakalebbi (penghormatan), tujuh lembar sarung sutera sebagi simbol harga diri, sepujuk daun pisang simbol hidup yang berkesinambungan, tujuh daun nangka sebagi simbol menas (harapan). Sepiring wenno (padi yang disangrai hingga mengembang) sebagai simbol berkembang baik, sebatang lilin yang berapi simbol penerangan, dan daun pacar yang ditumbuk dan dihaluskan sebagai simbil kesucian dan bekkeng (tempat pacci yang terbuat logam kuning) sebagai symbol penyatuan duan insan botting( pengantin).
Selanjutnya cara pelaksanaan adat ini, yakni satu persatu orang mengambil daun dari pacci dari dalam bekkeng kemudian mengusapkan ketelapak tangan mempelai dengan disertai doa. Saat sementara itu berjalan, indo botting (orang tua mempelai)  menghamburkan wenno kemempelai.
Orang-orang yang di undang dalam mengusapkan pacci tadi, biasanya adalah keluarga, kerabat dekat dan orang-orang yang memiliki kedudukan sosial yang baik dan kehidupan rumah tangganya bahagia dan lenggeng. 
‘’Mappaci iyanaritu gau’ ripakkeonroi nallari ade’ gau mabbiasa tampu’ sennu-sennuang, ri nia akkata madeceng mammuarei pammase Dewata seuwae.’’
Artinya: Mappaci merupakan upacara yang sangat kental dengan nuansa bathin. Dimana proses ini merupakan upaya manusia untuk mebersihkan dan mensucikan diri dari segalahal yang tidak baik

Dengan keyakinan bahwa tujaun yang baik harus didasari oleh niat dan upaya yang baik pula. (Badruzzaman,2007)
Begitulah gambaran umum tradisi Pacci dalam masyarakat adat Bugis Sulawesi Selatan. Yang sarat akan makna kesucian dan keruhanian menjelang pernikahan.
(http://artikel-tentangg.blogspot.com/2012/06/mappacci-dalam-tradisi-botting-nikah.html)
 
Ini dia neehhhh,,,,,beberapa foto yg gw jepreeettt,,,,peralatan yang digunain waktu sepupu gw Mappacci,,,,,lets gooo,,,,hihihihi
Ini tante tante gw lagi nyiapin peralatannya,,,termasuk kasur ma kain warna warni yang cukup menarik perhatian gw,,,abisnya unyu unyuu,,,ahhaha 
 Satu buah bantal sebagai simbol mappakalebbi (penghormatan)
Tujuh lembar sarung sutera sebagi simbol harga diri  
(tapi acara sepupu gw jumlahnya lebih dari 7,,,tapi maknanya tetap sama)
Sepujuk daun pisang simbol hidup yang berkesinambungan dan tujuh lembar daun nangka sebagai simbol menas (harapan)

Sepiring wenno (padi yang disangrai hingga mengembang) sebagai simbol berkembang baik, sebatang lilin yang berapi simbol penerangan, dan daun pacar yang ditumbuk dan dihaluskan sebagai simbol kesucian dan bekkeng (tempat pacci yang terbuat logam kuning) sebagai symbol penyatuan duan insan botting (pengantin).
Ini dia,,,bentuk tatanan setelah semua perlengkapan di tata dengan sedemikan rupa, tempat sepupu gw duduk sebagai calon mempelai wanita yang akan di prosesi Mappacci

hahahhahahaha,,,,,,ini gw yang berpose di depan tatanan perlengkapan Mappacci,,,penasaran gimana rasanya duduk jadi mempelai wanita,,,kkkkkkkk,,,,moga cepet nyusul jugaa,,,amiinn,,,
Ada sedikit cerita lucuuu neeehhh,,,,,tante gw yang urusin segala acara waktu Mappacci uring-uringan gara-gara sepupu-sepupu gw yang es de ma smp,,,,pada g' mauu jadi tukang nge-lap tangan sepupu gw pas prosesi acara tersebut,,,,kata mereka maluuu,,,,hahahhaa,,,,dalam hati sih,,,gw mau mau aja,,,hehhehee,,,,

Berharap beneran bisa duduk di samping sepupu gw gtuuu,,,biar bisa ngerasain sakralnya acara Mappacci,,,,awalnya sih di acuhin ma tanteee,,,,hahahha,,,,(g' di harapin jd tukang lap,,,,hahaha),,,,

tpi karena tantee gw orgx creweeeettt abeeessss,,,,gw akhirnya buka suara,,,,kkkkk,,,,gw nawarin diri jd tukang lap tangan,,,,awalnya sih tante gw nolak,,,,kata tante,,,gw udah terlalu gedeee buat ikutan duduk di pelaminan,,,kkkkk,,,,tpiiii sepupu-sepupu gw pada g' mauuu,,,,akhirnya tante gw nyeraaahhh,,,,jadi deeehhh gw duduk di sampiung sepupu gw jadi tukang LAP TANGAN,,,,,hahahhaaa,,,,tapi itu pengalaman yang g' akan terlupakan,,,,suatu saat dan suatu hari,,,,insyaallah gw yg bakalan duduk sebagai calon mempelai wanita yang di prosesi Mappacci,,,bukan lagi adik sepupu yang jadi tukang LAP TANGAN,,,,kkkkkk

Ini acara prosesi Mappacci nya,,,,,
Selanjutnya cara pelaksanaan adat ini, yakni satu persatu orang mengambil daun dari pacci dari dalam bekkeng kemudian mengusapkan ketelapak tangan mempelai dengan disertai doa. Saat sementara itu berjalan, indo botting (orang tua mempelai)  menghamburkan wenno kemempelai.
Orang-orang yang di undang dalam mengusapkan pacci tadi, biasanya adalah keluarga, kerabat dekat dan orang-orang yang memiliki kedudukan sosial yang baik dan kehidupan rumah tangganya bahagia dan lenggeng.
Ini om ma tante gw,,,orangtua sepupu gw,,,,
gw di samping sepupu gw duduk jadi tukang lap,,,,hehehehe
 Selanjutnya abang tertua gw ma istrinya,,,,
 
Selanjutnya berturut-turut mulai dari tanteee dan om-om gw,,,,,ipar-ipar gw,,,sepupu-sepupu gw dan keluarga yang lainnya,,,,,



   hahahhahhaa,,,,,yg terakhir yaitu,,,,berfoto riaaa,,,satu persatu bareng keluarga besar,,,,,

Semoga Tulisan ma gambar-gambar gw neehh bermanfaat buat pembaca sekalian,,,,sekian terima kasiiihhhhh,,,,,,lain kali nulis yg lebih unik-unik lagi,,,,amiinnnn







Minggu, 02 September 2012

Festival Tau Labu/Pa'biring



Sempat ngevideoin acara teman-teman mahasiswa labuan mapin, maaf klo kualitas videonya jelek,,,,soalnya cuma pake camdig, semoga bermanfaat.

Awal-awalnya sih bingung mau nulis apa, setelah seharian berkutat dg video amatir ma beberapa gambar yang gw jepret di acara itu,,,,,baru deh muncul beberap ide yang mungkin g' sepenuhnya brilian,,,hehehe

Entah dari mana asal acara itu datang, yang jelas beberapa teman mahasiswa yang kuliah di mataram-lombok itulah penggagasnya. Mendengar acara teman-teman tersebut gw tertarik banget buat ikutan, tp sayang tempat gw jauh dr lombok,,,,jd bingung mau kasi kontribusi apa ke acara tersebut. Meski cuma sekedar membaca dan menelaah opini-opini teman-teman yang di share di salah satu jejaring sosial di dunia maya, setidaknya gw bisa ngerti alur acara yang lagi di susun,,,,,,dan akhirnya beberapa waktu lalu gw akhirnya punya kesempatan mudik dan bisa ikutan nyaksiin acara tersebut, meski cuma di salah satu tempat pembukaan, karena acaranya itu punya dua tempat. Aneh juga rasanya, Acara yang di sebut Festifal oleh teman-teman mahasiswa itu punya dua tempat pembukaan. Bingung juga jadinya, mau ngadiri yang di tempat pertama atau yang kedua,,,,hahahaha,,,,tapi whateverlah acara itu tetap nginteres gw buat ngambil beberap gambar atau videonya,,,,, 

Nama awalnya FESTIVAL TAU LABU entah beberapa waktu yang lalu sebelum acara di laksanakan nama acaranya berubah jadi FESTIVAL PA'BIRING yang artinya FESTIVAL ORANG PINGGIR LAUT/ FESTIVAL PESISIR kurang lebihnya begitu yang di adakan di Desa Labuahn Mapin, Alas-Sumbawa-NTB,,,,gw kurang jelas, jobdesknya apa aja ma acara tersebut, yang gw dapet waktu berada di tempat ke dua acara itu adalah,,,,beberapa teman-teman penari, beberap ibu-ibu memakai pakaian adat setempat dg beberapa bawaan berupa makanan tradisonal setempat pula.     

Mulai dari pengiring musik tradisonal dan beberapa alat musiknya,,,,

 Naahhh,,,ini dia, bapak-bapak yang baek hati pengiring musik, salut buat beliau-beliau masih pertahanin kelihaian dalam bermusik tradisional,,,,,semoga teman-teman sekalian mau belajar kepada beliau-beliau ini buat mainin alat-alat musik tradisonal,,,,buat melestarikan budaya indonesia yang sangat berharga ini. 


Ini nama alat musik Gendang dan Rebana (ukuran besar),,,,terbuat dari kulit sapi/kambing dan kayu sebagai wadahnya di buat sedemikan rupa sehingga menghasilkan suara atau bunyian yang nyaring dan enak di dengar.


 Klo yang ini salah satu alat musik tiup, sejenis dengan Serunai (Puwi-puwi, Sulawesi Selatan) tapi terbuat dari  Daun Lontar dan batang bambu kecil. Bunyinyapun nyaring melengking seperti halnya terompet.


Alat musik tradisonal yang satu ini mungkin sudah familiar, namanya Gong terbuat dari logam pipih dengan benjolan di tengahnya, di daerah lain pun bisa di temui alat musik ini.


Klo yang satu ini gw g' tau namanya apa,,,,hahahhaa,,,yang jelas alat ini berfungsi sebagai bunyi tambahan,,,,seperti alat Musik Saron,,,,klo teman-teman ada yang tau, mohon komentarnya di via FB aja yaaa,,,,hehehhee

Beralih ke bagian Penarinya, ada tiga jenis tarian-tariannya, nama-nama tariannya gw g' tau,,,,Kurang mendengarkan emsinya,,,,fokus ma objeknya,,,,hahahaha,,,,salah satunya yg gw unggah jdi video diatas, yg kedua gw blm sempet ungguh,,,,yang ketiga yaitu penarinya beberapa ibu-ibu...

ini dia ibu-ibu yang nari,,,,namanya gw g tau,,,hhhee,,,,harap maklum pengetahuan gw masih cetek soal budaya dan adat istiadat.


ini dia, ibu-ibu yang berpakaian adat setempat (Baju Bodo-Sulawesi Selatan)


Terakhir,,,,adalah makanannya yang unik-unik,,,,cekidot, ini dia gambar-gambarnya,,,,

Warnanya Pinky,,,,,namanya Kue CUCUR,,,,terbuat dr adonan tepung beras dan gula,,,,


Yang ini namanya Kue Range Bo'dong, bahannya gw g' tau, tpi dri tampilannya kue ini terbuat dari tepung sagu, kelapa parut dan gula merah.


Namanya adalah Loho Pote, terbuat dari tepung beras dan santan dengan saus gula merah. seperti halnya bubur beras.


yang sebelah kiri gw g tau namanya tapi itu makanan terbuat dari beras ketan putih yang di taburi ma serundeng kelapa goreng dan irisan telur dadar dan cabai,,,,kliatan menggoda lidah,,,hahahhaa,,,,yang sebelah kanan namanya Kue Apem,,,,klo yang ini pastinya udah familiar,,,di beberapa daerah pun punya kue apem, tapi yang ini apem bakar.

 
 klo yang ini,,,,namanya Kue Bingka Songkol,,,di bawahnya beras ketan putih dilapisi ma adonan sumsum gula merah yang kental,,,,waktu kecil gw sering di bikinin ma nenek,,,hahahahaa,,,,rasanya gurih manis,,,,lezaaatttt,,,,hehehhehe


 Naaahhhh,,,,,,ini dia makanan tradisional yang baru gw liat,,,,diantara makanan yang di pajang, makanan ini lah yang paling UNIK,,,,klo di kasi voting, gw kasi nilai 1000 deeehhh,,,,hahahhaa,,,,namanya ALUWA PEPAYA, terbuat dari pepaya muda yang di kepang sedemikian rupa (kayanya ribet n susah bikin ni makakan, gw masih bingung itu cara ngepangnya giman yaaa....????? hehehhehe) di rendam di dalam larutan gula putih, gw bilang sih ini manisan pepaya,,,,salut salut salut,,,,,,kreatif yang buatnya,,,
 
cuma itu aja dulu yang gw bisa posting,,,,pegel juga ne jari-jari,,,,abisnya lama g nulis,,,hehehee,,,,sebenarnya masih ada lagi yang pengen gw share,,,,tpi lain waktu aja,,,,INDONSEIA kaya akan BUDAYA, kita-kita ini anak mudanya Indonesia yang harus ngerawat n ngejaga seluruh alam, adat istiadat dan budaya. Klo bukan kita,,,,SIAPA LAGI,,,????

Semoga postingan gw ini bermanfaat buat kita semuanya, buat yang punya acara Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa Labuhan Mapin makasi udah bikin acara seperti ini, semoga lain waktu ada lagi dan lebih sukses dari yang ini,,,,klo ada kesalahan dlm kepanitiannya,,,,harap maklum, jadiin pembelajaran buat acara-acara berikutnya,,,,,Sukses selalu buat teman-teman mahasiswa labuan mapin yang sekolah di lombok-mataram,,,,,


Maap yaaa klo ada salah kata dan kekurangan dalam postingan gw,,,,,(^_^)









Minggu, 13 Mei 2012

KKN UII Tematik Merapi Klaten U15-A44-2012


Proses yang sangat melelahkan,,,,,tapi menghasilkan sebuah bola yang bermanfaat,,,,banyak canda banyak tawa banyak juga lika-liku perselisihan,,,,,kami 1 tim berisikan 6 personil,,,,,KKN salah satu perjalanan yang gw tempuh buat lulus S1 sarjana arsitektur,,,,,UNIT 15.....sukses selalu buat kalian,,,,,kangen masa-masa 38 hari itu,,,,,,hihihihihihi

Kamis, 17 November 2011

SEMUA TENTANG AYAH (ETTA)

Ayah adalah Bintang 


semua ayah adalah bintang
Walau kau tak pernah hadir .....lama
Bersama kami karena kau harus bekerja
Ayah tetaplah engkau disana...ditempat terbaik bernama keluarga

Ayah cintaku candamu kurindu

Ayah pemimpinku bimbinglah daku
Ayah belahan jiwaku timanglah hatiku
Ayah kau selalu bintang, semua ayah adalah bintang
Ayah kau selalu kami sayang.....

Semua ayah......adalah bintang

Semua ayah......arif dan penyayang
Semua ayah......pasti memberikan kasih sayang dan pengorbanan,waktu canda dan kehangatan..

Semua ayah.....adalah bintang

Semua ayah.....arif dan penyayang
Ayah pulang....dan tersenyumlah
Kau terbaik .....ayah
Tak terganti.....ayah
Ayah bintang....ayah kami sayang
O....ayah bintang...kau selalu...kami...sayang!


Dikutib dari: buku Semua Ayah adalah Bintang (neno warisman/progressio)


 

ini video gw bikin untuk etta gw,,,,WE LOVE YOU ETTA

Sabtu, 12 November 2011

ART OF HAND








REKLAMASI PANTAI


 Apa sih REKLAMASI itu....??????????

REKLAMASI adalah USAHA PERBAIKAN ATAU PENGEMBALIAN KONDISI TANAH/LAHAN YANG SUDAH RUSAK KE KONDISINYA SEMULA, YAITU DALAM HAL KESUBURAN TANAH DAN PRODUKTIVITASNYA. (Sumber; Kamus Induk Istilah Ilmiah-Seri Intelektual)

KAWASAN REKLAMASI PANTAI
Kawasan hasil perluasan daerah pesisir pantai melalui rekayasa teknis untuk pengembangan kawasan baru. (Sumber; Jurnal-Perencanaan Tata Ruang Kawasan Reklamasi Pantai. pdf)

REKLAMASI PANTAI
Kegiatan di tepi pantai yang dilakukan oleh orang dalam rangka meningkatkan manfaat sumber daya lahan ditinjau dari sudut lingkungan dan sosial ekonomi dengan cara pengurugan, pengeringan lahan atau drainase. (Sumber; Jurnal-Perencanaan Tata Ruang Kawasan Reklamasi Pantai. pdf)

Persyaratan Umum
Pelaksana harus memahami kondisi tanah yang akan direklamasi, serta memperhitungkan penurunan yang mungkin terjadi berdasarkan acuan bor log yang ada. Bila dipandangnya perlu, atas biayanya sendiri Pelaksana dapat melakukan pemboran sendiri untuk mengetahui lebih baik jenis tanah di lokasi pekerjaan reklamasi ini. Diadakannya boring tambahan oleh Pelaksana sangat dianjurkan mengingat terbatasnya data tanah yang tersedia. Selain itu Pelaksana juga harus memahami segala sesuatu di lokasi reklamasi yang ada kaitannya dengan pekerjaan reklamasi.

Material untuk Reklamasi
Semua material untuk reklamasi harus mendapatkan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pemberi kerja /Pengawas. Pelaksana harus mengusahakan sendiri sumber material yang cukup dan memenuhi persyaratan untuk reklamasi, lalu menggali dan mengangkutnya ke lokasi. Tanah yang diusulkan untuk bahan reklamasi harus diuji di laboratorium terlebih dahulu untuk mengetahui komposisi dan jenis material. Semua biaya untuk mendapatkan izin pengambilan, pengujian, penggalian dan pengangkutan material merupakan beban dan tanggung jawab Pelaksana.

Material untuk reklamasi haruslah material yang mudah dipadatkan, yang bebas dari kotoran, bahan organik, sampah, akar, rumput dan bahan-bahan lain yang dapat lapuk. Material plastis seperti tanah yang dalam klasifikasi A6 dan A7 menurut AASHTO M145 atau sebagai CH dan OH menurut klasifikasi Unified atau Casagrande sama sekali tidak boleh dipergunakan. Material reklamasi dapat berupa hasil galian darat, berupa tanah berbutir (sandy material, cohesionless soils) dengan jumlah butiran halus (lolos saringan no 200 menurut standar ASTM) tidak lebih dari dua belas persen. Dalam hal terdapat batu di dalam material reklamasi ini, maka diameter batu ini tidak boleh lebih dari 15 cm. Material reklamasi dapat pula berupa pasir hasil pengerukan dari air, asal saja material ini bergradasi baik dan bersih dari bahan-bahan yang dapat lapuk.. Dalam hal ini pun jumlah butiran halus (lolos saringan no 200 menurut standar ASTM) tidak lebih dari dua belas persen. Untuk material yang berasal dari pengerukan D50 minimal adalah 0,80 mm. Dari mana pun sumbernya, material reklamasi tidak boleh bersifat plastis. Walaupun material yang diusulkan oleh Pelaksana telah memenuhi syarat sebagaimana tersebut di atas, Pemberi kerja /Pengawas tetap dapat menolak material dimaksud jika menurut pendapatnya material tersebut tidak cocok untuk digunakan sebagai material reklamasi, misalnya karena sukar dipadatkan.

Bahan reklamasi sampai dengan elevasi satu meter di bawah konstruksi perkerasan dapat berupa urugan biasa. Sedangkan bahan reklamasi setebal minimal satu meter terakhir yang berfungsi sebagai sub-grade harus berupa urugan pilihan.

Permukaan tanah timbunan pada elevasi sampai dengan satu meter di bawah konstruksi perkerasan harus dapat dipadatkan hingga mencapai CBR minimal 6% jika diuji dengan AASHTO T-193. Sedangkan pada lapisan diatasnya yang akan berfungsi sebagai sub-grade (tanah dasar) bagi konstruksi perkerasan harus dipadatkan hingga mencapai CBR minimal 10% jika diuji dengan AASHTO T-193.
Peraturan dan standar untuk pengujian material antara lain adalah sebagai berikut:

-     Classification of Soil for Engineering Purpose (ASTM D 2487)
-    Particle-size analysis of soils (ASTM D 422)
-     Liquid limit, plastic limit dan plasticity index of soils (ASTM D 4318)
-     Moisture-density relation of soils (ASTM D 1557)
-     Metode pengujian kepadatan lapangan dengan alat konus pasir (SNI 03-2828-1992)

Semua material yang tidak memenuhi syarat spesifikasi ini akan ditolak oleh Pemberi kerja / Pengawas dan Pelaksana harus segera mengeluarkannya dari lokasi proyek atas biayanya sendiri.

Pelaksanaan
Sebelum melaksanakan pekerjaan reklamasi, Pelaksana harus melakukan pengupasan lapisan permukaan yang tidak baik seperti sampah, akar-akar tanaman, rumput dan sebagainya, sampai dicapai lapisan tanah yang bersih dari humus dan kotoran. Semua hasil pengupasan harus dibuang ke luar lokasi proyek ke suatu tempat yang disetujui oleh Pemberi kerja / Pengawas. Apabila untuk lokasi pembuangan tersebut diperlukan izin dari instansi yang berwenang, Pelaksana wajib memenuhinya atas biaya (bila ada) Pelaksana. Setelah itu Pelaksana harus melakukan pengukuran pada daerah yang akan direklamasi tersebut.

Jarak pengukuran melintang diambil setiap 20 m kecuali ditentukan lain oleh Pemberi kerja / Pengawas karena kondisi di lapangan. Gambar potongan melintang menggambarkan kondisi tanah asli dan kondisi setelah timbunan. Pengukuran tersebut dilaksanakan Pelaksana dengan pengawasan Pemberi kerja / Pengawas.

Sebelum melaksanakan reklamasi Pelaksana harus menempatkan tanda-tanda yang jelas yang menunjukkan batas-batas reklamasi dan ketinggian-ketinggiannya.
Material reklamasi harus ditempatkan di areal reklamasi dengan cara dan dengan menggunakan peralatan yang disetujui oleh Pemberi kerja / Pengawas. Khusus untuk bagian reklamasi yang elevasinya lebih tinggi daripada muka air, tebal penggelaran atau penimbunan ditentukan maksimal 30 cm yang kemudian harus dipadatkan dengan cara dan peralatan yang disetujui oleh Pemberi kerja / 

Perlindungan
Pelaksana harus melindungi hasil reklamasinya agar tidak tererosi oleh air hujan atau oleh air laut. Permukaan reklamasi harus mempunyai kemiringan untuk mengalirkan air dan menyediakan saluran drainase untuk membuang air ke luar lokasi timbunan.
Toleransi atas ketinggian reklamasi untuk daerah rata sebesar ~ 5 cm, sedangkan di daerah tebing ~ 10 cm.

Kontrol Kualitas
Untuk kepentingan kontrol kualitas, maka setiap 1000 m3 tanah reklamasi harus dites di laboratorium untuk mengetahui liquid limit dan plastis limit-nya, atau bila sumber material diganti atau setiap saat bila Pemberi kerja / Pengawas meminta untuk memeriksa bagian tanah yang tampak tidak memenuhi syarat.

Kontrol pemadatan dilakukan dengan pengukuran kepadatan tanah menggunakan metode sand cone sesuai dengan SNI 03-2828-1992. Hubungan antara kepadatan maksimum dengan kadar kelembaban optimum mengikuti SNI 03-2832-1992.

Areal hasil reklamasi ini akan digunakan untuk sub-grade (tanah dasar) bagi konstruksi jalan, lapangan parkir, lapangan penumpukan, fundasi bangunan dan lain-lain, maka bagian di atas air dari lapisan hasil reklamasi ini secara konsisten harus mempunyai CBR minimal 5%.

Tes di lapangan dilakukan paling tidak satu pengujian untuk setiap 50 x 50 m2 tanah terpadatkan, atau bila sumber material berubah.

Penurunan
Pelaksana harus memperhitungkan penurunan akibat konsolidasi dari tanah timbunan atau tanah dasar ke dalam harga satuannya. Volume yang akan dibayarkan hanyalah selisih volume antara hasil pengukuran setelah selesai dan hasil pengukuran sebelum reklamasi dilakukan.


(Sumber; http://muislife.com/hal-hal-yang-perlu-diketahui-dalam-pekerjaan-reklamasi.html) 


 REKLAMASI PANTAI LABUHAN MAPIN


 










Sumber Gambar 
http://www.facebook.com/media/set/?set=a.1891390458905.81683.1665827836&type=3


 mengenai foto-foto tersebut
APA PENDAPAT PARA PEMBACA........??????????





BREAK WATER (PEMECAH OMBAK)-Part II

Ada dua istilah tentang pantai dalam bahasa Indonesia yang sering rancu pemakaiannya, yaitu pesisir  (coast) dan pantai (shore). Pesisir adalah daerah darat di tepi laut yang masih mendapat pengaruh laut seperti pasang surut, angin laut dan perembesan air laut. Sedang pantai adalah daerah di tepi perairan yang dipengaruhi oleh air pasang tertinggi dan air surut terendah. Daerah daratan adalah daerah yang terletak di atas dan di bawah permukaan daratan dimulai dari batas garis pasang tertinggi. Daerah lautan adalah daerah yang terletak di atas dan di bawah permukaan laut dimulai dari sisi laut pada garis surut terendah, termasuk dasar laut dan bagian bumi di bawahnya. Garis pantai adalah garis batas pertemuan antara daratan dan air laut, di mana posisinya tidak tetap dan dapat berpindah sesuai dengan pasang surut air laut dan erosi pantai yang terjadi. (Bambang Triatmodjo, Teknik Pantai 1999 , hal 1).


Indonesia adalah negara kepulauan, sehingga memiliki kawasan pantai yang sangat panjang. Kawasan  pantai memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat sekitar. Diantaranya untuk pariwisata, pelabuhan, pemukiman, industri, dan tambak. Namun, kawasan pantai juga tak pernah luput dari permasalahan-permasalahan yang muncul sebagai akibat dari pemanfaatan pantai itu sendiri ataupun murni dari faktor alam. Permasalahan yang sering terjadi diantaranya adalah erosi, sedimentasi, pencemaran lingkungan, penurunan air tanah, intrusi air laut, pembelokan muara sungai. Untuk mencegah maupun menanggulangi permasalahan tersebut, dibangunlah bangunan-bangunan pantai seperti pemecah gelombang (breakwater), jetty, groin, dinding pantai (revetmen). (http://eprints.undip.ac.id/25036/1/BAB_I_.pdf)