Beberapa waktu yang lalu,,,,seminggu setelah hari raya Idul Fitri, kabar gembira bertamu di keluarga gw,,,,akhirnya sepupu gw dari keluarga ibu nikah, penantian yang lama tentunya,,,,(gaya lebay,,,hahahhaa,,,pkee kata-kata PENANTIAN),,,,hahahhaa,,,,Berdoa jugaa moga gw cepet nyusul,,,,eeehhh salaaahhh,,,berdoa buat kakak gw dluuu,,,bru deh giliran gw,,,hahahaha
Seperti halnya acara pernikahan pada umumnya, nikahan sepupu gw rameee dari hari pertama Pendre Balanca (penyerahan mahar dan segala macam kebutuhan sandang pangan sebagai simbolik, dari calon pengantin pria ke calon pengantin wanita),,,kurang lebihnya begitu,,,hehehehee,,,sampeee Hari H akad nikah dan malam resepsi,,,,selama 5 hari 5 malam,,,,kebanyang g' agan agan,,,,capeknya segunung,,,,hahahhahaha
gw sebagai orang bugis msh cetek banget pengetahuan gw tentang adat istiadat suku gw sendiri,,,jadi klo ada kekurangan maap yaaa,,,,hehhehehe,,,,
Di adat orang bugis menyebut Botting sebagai acara pernikahan,,,,Botting bukan sekedar nama atau istilah,,,tapi booting sarat makna adat istiadat suku bugis.....
Botting
dalam tradisi bugis memiliki tahap yang cukup panjang dan tahapan yang banyak
pula. Secara umum ada tiga tahapan. Pertama
upacara pra pernikahan, di dahului
oleh pemilihan jodoh, Mammanu’-manu (Penjajakan), Madduta atau massuro (meminang), Mappasiarekeng
(mengukuhkan kesepakatan), Mappaisseng
dan mattampa (menyebarkan undangan), Mappatettong sarapo/baruga (mendirikan bangunan), Mappasu
Botting dan cemme’passili’ (merawat
dan memandikan pengantin), Mappaci atau tudangmpenni.
Tahapan kedua yakni Resepsi atau biasa disebut pesta perkawinan, dan ketiga upacara pasca perkawinan. Yang
masing-masing didalamnya masih memiliki tahapan-tahapan yang banyak lagi. Yang tidak
sempat kami sebutkan keseluruhannya.
Mappaci artinya
dalam bahasa Indonesia yakni mensucikan diri, yang berasal dari kata pacci bersih atau suci. Yang
dilaksanakan oleh kedua mempelai botting
dirumah masing-masing, dalam artian kedua mempelai mappaci sendiri-sendiri.
Mappaci berlangsung di malam menjelang hari “H” perkawinan.
Proses mappaci harus dilakukan
sesuai adat yang diturunkan, seperti yang ditulis oleh Badruzzaman, 2007. Di mulai dengan penjemputan (paddupa) mempelai dipersilahkan duduk di
pelaminan. Salah satu keluaga yang ditunjuk mengucapakan ungkapan;
“Patarakkai mai belo tudangeng
Naripatudang siapi siata
Taue silelel uttu patudangeng
Padatuddan mappacci sileo-leo
Riwenni tudampenni kuaritu
Paccingi siae datu belo tudangeng
Ripatajang mai bottingnge
Naripaterru cokkong di lamming lakko ulaweng”
Artinya:
Calon mempelai dipersilahkan menuju pelaminan. Pelaminan di sisi para
pendamping. Duduk saling berdekatan satu sama lain. Mereka susuk bersuak ria di
malam tudampenni. Mappaci pada sang raja/ratu mempelai nan rupawan. Tuntun dan
bimbinglah sang raja/ratu menuju pelaminan yang bertahtakan emas.
Si mempelai di persilahkan duduk di
pelaminan. Lalu didepannya diberi satu buah bantal sebagai simbol mappakalebbi (penghormatan), tujuh lembar
sarung sutera sebagi simbol harga diri, sepujuk daun pisang simbol hidup yang
berkesinambungan, tujuh daun nangka sebagi simbol menas (harapan). Sepiring wenno
(padi yang disangrai hingga mengembang) sebagai simbol berkembang baik,
sebatang lilin yang berapi simbol penerangan, dan daun pacar yang ditumbuk dan
dihaluskan sebagai simbil kesucian dan bekkeng
(tempat pacci yang terbuat logam kuning) sebagai symbol penyatuan duan insan botting( pengantin).
Selanjutnya cara pelaksanaan adat
ini, yakni satu persatu orang mengambil daun dari pacci dari dalam bekkeng
kemudian mengusapkan ketelapak tangan mempelai dengan disertai doa. Saat
sementara itu berjalan, indo botting (orang
tua mempelai) menghamburkan wenno kemempelai.
Orang-orang yang di undang dalam
mengusapkan pacci tadi, biasanya adalah keluarga, kerabat dekat dan orang-orang
yang memiliki kedudukan sosial yang baik dan kehidupan rumah tangganya bahagia
dan lenggeng.
‘’Mappaci iyanaritu gau’ ripakkeonroi nallari ade’ gau mabbiasa tampu’
sennu-sennuang, ri nia akkata madeceng mammuarei pammase Dewata seuwae.’’
Artinya: Mappaci merupakan upacara
yang sangat kental dengan nuansa bathin. Dimana proses ini merupakan upaya manusia
untuk mebersihkan dan mensucikan diri dari segalahal yang tidak baik.
Dengan keyakinan bahwa tujaun yang baik harus didasari oleh niat dan upaya yang baik pula. (Badruzzaman,2007)
Dengan keyakinan bahwa tujaun yang baik harus didasari oleh niat dan upaya yang baik pula. (Badruzzaman,2007)
Begitulah gambaran umum tradisi
Pacci dalam masyarakat adat Bugis Sulawesi Selatan. Yang sarat akan makna
kesucian dan keruhanian menjelang pernikahan.
(http://artikel-tentangg.blogspot.com/2012/06/mappacci-dalam-tradisi-botting-nikah.html)
Ini dia neehhhh,,,,,beberapa foto yg gw jepreeettt,,,,peralatan yang digunain waktu sepupu gw Mappacci,,,,,lets gooo,,,,hihihihi
Ini tante tante gw lagi nyiapin peralatannya,,,termasuk kasur ma kain warna warni yang cukup menarik perhatian gw,,,abisnya unyu unyuu,,,ahhaha
Satu buah bantal sebagai simbol mappakalebbi (penghormatan)
Tujuh lembar
sarung sutera sebagi simbol harga diri
(tapi acara sepupu gw jumlahnya lebih dari 7,,,tapi maknanya tetap sama)
Sepujuk daun pisang simbol hidup yang
berkesinambungan dan tujuh lembar daun nangka sebagai simbol menas (harapan)
Sepiring wenno
(padi yang disangrai hingga mengembang) sebagai simbol berkembang baik,
sebatang lilin yang berapi simbol penerangan, dan daun pacar yang ditumbuk dan
dihaluskan sebagai simbol kesucian dan bekkeng
(tempat pacci yang terbuat logam kuning) sebagai symbol penyatuan duan insan botting (pengantin).
Ini dia,,,bentuk tatanan setelah semua perlengkapan di tata dengan sedemikan rupa, tempat sepupu gw duduk sebagai calon mempelai wanita yang akan di prosesi Mappacci
hahahhahahaha,,,,,,ini gw yang berpose di depan tatanan perlengkapan Mappacci,,,penasaran gimana rasanya duduk jadi mempelai wanita,,,kkkkkkkk,,,,moga cepet nyusul jugaa,,,amiinn,,,
Ada sedikit cerita lucuuu neeehhh,,,,,tante gw yang urusin segala acara waktu Mappacci uring-uringan gara-gara sepupu-sepupu gw yang es de ma smp,,,,pada g' mauu jadi tukang nge-lap tangan sepupu gw pas prosesi acara tersebut,,,,kata mereka maluuu,,,,hahahhaa,,,,dalam hati sih,,,gw mau mau aja,,,hehhehee,,,,
Berharap beneran bisa duduk di samping sepupu gw gtuuu,,,biar bisa ngerasain sakralnya acara Mappacci,,,,awalnya sih di acuhin ma tanteee,,,,hahahha,,,,(g' di harapin jd tukang lap,,,,hahaha),,,,
tpi karena tantee gw orgx creweeeettt abeeessss,,,,gw akhirnya buka suara,,,,kkkkk,,,,gw nawarin diri jd tukang lap tangan,,,,awalnya sih tante gw nolak,,,,kata tante,,,gw udah terlalu gedeee buat ikutan duduk di pelaminan,,,kkkkk,,,,tpiiii sepupu-sepupu gw pada g' mauuu,,,,akhirnya tante gw nyeraaahhh,,,,jadi deeehhh gw duduk di sampiung sepupu gw jadi tukang LAP TANGAN,,,,,hahahhaaa,,,,tapi itu pengalaman yang g' akan terlupakan,,,,suatu saat dan suatu hari,,,,insyaallah gw yg bakalan duduk sebagai calon mempelai wanita yang di prosesi Mappacci,,,bukan lagi adik sepupu yang jadi tukang LAP TANGAN,,,,kkkkkk
Ini acara prosesi Mappacci nya,,,,,
Selanjutnya cara pelaksanaan adat
ini, yakni satu persatu orang mengambil daun dari pacci dari dalam bekkeng
kemudian mengusapkan ketelapak tangan mempelai dengan disertai doa. Saat
sementara itu berjalan, indo botting (orang
tua mempelai) menghamburkan wenno kemempelai.
Orang-orang yang di undang dalam
mengusapkan pacci tadi, biasanya adalah keluarga, kerabat dekat dan orang-orang
yang memiliki kedudukan sosial yang baik dan kehidupan rumah tangganya bahagia
dan lenggeng.
Ini om ma tante gw,,,orangtua sepupu gw,,,,
gw di samping sepupu gw duduk jadi tukang lap,,,,hehehehe
Selanjutnya abang tertua gw ma istrinya,,,,
Selanjutnya berturut-turut mulai dari tanteee dan om-om gw,,,,,ipar-ipar gw,,,sepupu-sepupu gw dan keluarga yang lainnya,,,,,
hahahhahhaa,,,,,yg terakhir yaitu,,,,berfoto riaaa,,,satu persatu bareng keluarga besar,,,,,
Semoga Tulisan ma gambar-gambar gw neehh bermanfaat buat pembaca sekalian,,,,sekian terima kasiiihhhhh,,,,,,lain kali nulis yg lebih unik-unik lagi,,,,amiinnnn